Hasil survei Lembaga Penelitian Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani dinobatkan sebagai menteri dengan kinerja terbaik. Survei dilakukan dengan 1.176 responden yang merupakan operator bisnis. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa 29 persen responden memilih Sri Mulyani sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
Selain itu, operator komersial mengakui bahwa kinerja mantan direktur pelaksana Bank Dunia sesuai dengan harapan dan sangat banyak seperti yang diharapkan, yaitu 61,4 persen. Erick kembali diikuti di tempat kedua dengan 57,7 persen dan Prabowo 57,6 persen. "Meskipun kinerja Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, dianggap paling tidak tepat dan tidak sesuai dengan harapan, yaitu 32,1 persen," katanya. Untuk memperhitungkannya, survei dilakukan terhadap 1.176 pelaku usaha dari tujuh sektor. Indikator Politik Indonesia memilih tujuh sektor karena mewakili sekitar 69,67 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menariknya, jika dilihat berdasarkan sektor, tampak bahwa pelaku bisnis di sektor perikanan dan kelautan menilai Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, sebagai menteri dengan kinerja terbaik sebesar 41 persen. Edhy bahkan melampaui peringkat Sri Mulyani sebesar 34 persen. Sosok Edhy mengalami kontroversi setelah menyalakan keran ekspor benih lobster. Edhy mencabut larangan ekspor benih lobster yang dikeluarkan oleh pendahulunya Susi Pudjiastuti.
Pencabutan tersebut ditetapkan dalam Peraturan Menteri KKP No. 12 / Permen-KP / 2020 tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp), Kepiting (Scylla spp) dan Rajungan (Portunus spp) di Wilayah Republik Indonesia. Sebagai pertimbangan, survei ini dilakukan dengan responden dari sembilan provinsi yang memberikan kontribusi 74,7 persen dari PDB Indonesia. Termasuk, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Banten, dan Sumatera Selatan. Pengumpulan data itu sendiri dilakukan melalui wawancara telepon dengan masing-masing responden. Periode survei berlangsung dari 29 Juni hingga 11 Juli 2020.
No comments:
Post a Comment