Gejala nyeri tidak mesti dialami oleh semua penderita sindrom Guillain-Barre karena sebagian dari mereka ada yang tidak merasakannya. Namun sebaliknya, ada juga yang merasakan nyeri tidak tertahankan, bukan hanya pada bagian kaki dan tangan, tapi juga pada tulang punggung.Pada kasus sindrom Guillain-Barre yang parah, penderitanya ada yang sampai mengalami gejala disfagia atau sulit menelan, sulit bicara, gangguan pencernaan, penglihatan menjadi ganda atau buram, kelumpuhan otot sementara (otot wajah, kaki, tangan, bahkan otot pernapasan), hipertensi, aritmia atau ketidakteraturan detak jantung, dan hilang kesadaran atau pingsan.
Belum diketahui secara pasti alasan sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sistem saraf perifer. Namun dengan adanya sebagian kasus sindrom Guillain-Barre yang terjadi setelah sebelumnya penderita mengalami sakit tenggorokan, pilek, atau flu, maka para ahli menyimpulkan bahwa autoimun dipicu oleh bakteri atau virus penyebab kondisi-kondisi yang mendasari tersebut. Jenis bakteri yang juga bisa memicu sindrom Guillain-Barre adalah bakteri campylobacter yang sering ditemukan pada kasus keracunan makanan. Sedangkan dari golongan virus adalah virus Epstein-Barr, virus cytomegalovirus pada penyakit herpes, dan virus HIV. Karena sindrom Guillain-Barre merupakan penyakit autoimun, maka kondisi ini tidak bisa ditularkan atau diturunkan secara genetik.
Perawatan penyakit sindrom Guillain-Barre di rumah sakit biasanya akan membutuhkan waktu lama agar dokter bisa memonitor perkembangan kondisi tekanan darah, denyut jantung, dan sistem pernapasan penderita. Bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas, dapat dibantu dengan menggunakan mesin ventilator.
Risiko kematian akibat sindrom Guillain-Barre terbilang rendah, yaitu hanya sekitar lima persen dari keseluruhan kasus yang pernah terjadi. Kematian biasanya terjadi akibat komplikasi obstruksi usus, gangguan jantung, dan gagal napas. Orang yang memiliki riwayat sakit paru-paru atau orang yang telah berusia lanjut berisiko lebih tinggi mengalami kematian apabila terkena sindrom Guillain-Barre.
No comments:
Post a Comment