Studi menunjukkan bahwa medan magnet Bumi melemah. Perubahan medan magnet akan menyebabkan medan magnet berbalik dari Kutub Utara ke Selatan dan sebaliknya. Studi terbaru bahkan melaporkan bahwa medan magnet di Bumi berubah arah 10 kali lebih cepat dari yang diperkirakan. Jadi apa dampaknya bagi kehidupan manusia? Medan magnet itu sendiri berfungsi untuk menahan atmosfer di tempatnya dan melindungi manusia dari radiasi kosmik berbahaya dan angin matahari.
Para ilmuwan di Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan bahwa dalam dua abad terakhir, kekuatan medan magnet bumi telah menurun hingga sembilan persen. Fenomena melemahnya medan magnet tidak menimbulkan risiko bagi manusia atau makhluk lain di permukaan bumi. Fitri Nuraeni dari LAPAN Space Science Center. Menyebut pembalikan kutub bumi tidak akan menghilangkan kekuatan gravitasi planet ini.
Karena banyak orang khawatir tentang fenomena melemahnya medan magnet bumi dan pembalikan kutub Utara dan Selatan, mereka dapat membahayakan kesehatan dan teknologi. "Ketika pembalikan orientasi medan magnet bumi terjadi, medan magnet itu tidak hilang menurut teorema pelestarian fluks Ned Benton," Fitri menjelaskan sebagaimana ditulis dari situs Pendidikan Sains Luar Angkasa LAPAN.
Teorema pelestarian aliran istilah itu sendiri diciptakan oleh Ned Benton. Dia adalah peneliti geomagnetisme yang mempelajari perubahan dalam penurunan kekuatan medan magnet bumi menjadi nol dalam 4.000 tahun. Teori yang dibuatnya dengan jelas menetapkan bahwa fluks tidak akan meninggalkan permukaan inti medan magnet karena memiliki konduktivitas listrik yang sangat tinggi, seperti dilansir situs NASA. Fitri juga mengatakan bahwa melemahnya medan magnet tidak akan mempengaruhi kesehatan manusia dari radiasi dan partikel energi dari Matahari. Karena atmosfer bumi juga dapat memberikan perlindungan kepada manusia.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) juga dapat dipengaruhi oleh melemahnya melemahnya medan magnet yang terjadi di daerah yang membentang antara Amerika Selatan dan Afrika. Ini dikenal sebagai Anomali Atlantik Selatan. Menurut sebuah studi 2018, ketika sebuah pesawat ruang angkasa melewati daerah anomali, pesawat dan manusia di pesawat akan terkena radiasi yang kuat dalam beberapa menit.
No comments:
Post a Comment