SBY Panas |
SBY PANAS KASUS DUGAAN KORUPSI TELAH MEMILIKI DRAMA BESAR SEHINGGA MEMBAWA NAMANYA
Sby panas disebut dalang korupsi e-KTP sehingga perand dengan pengacara setya novanto. Seperti yang anda ketahui seluruh pembaca setia ditanah air saat ini. Pemerintahan Indonesia sedang dihadapi dengan kasus besar Korupsi tanda penduduk elektrik (e-KTP). Yang dimana kasusnya sampai hari ini masih belum bisa diselesaikan. Dikarenakan masih penuh dengan misteri sebab dalang ataupun orang paling berpengaruh. Selain Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Masih ada juga yang lainnya sedang dicari dan dipertanyakan saat ini .
Kasus dugaan korupsi di kartu identitas e selalu menyebabkan sebuah drama besar di dalamnya. Drama acara dengan ID ini terus berlanjut dengan Presiden DPP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Inilah perang saya, ini perang saya, ini perang saya, ini perang saya, perang untuk keadilan, yang terpenting adalah membantu saya sholat, "kata Yudhoyono pada Selasa (06.02.2018) di sebuah konferensi pers di Jakarta. Proklamasi Visma di Jakarta.
Yudhoyono terinfeksi karena namanya terkait dengan kasus buku elektronik. Presiden RI 6 menyatakan bahwa dia tidak pernah berpartisipasi dalam proyek tersebut dan tidak ikut campur dalam proyek tersebut, termasuk kartu identitas. SBY menolak menerima pesan bahwa ada masalah dengan proyek E-ID yang harus dihentikan. Dia juga mempertanyakan kesaksian Mirvan Amir, yang mengklaim bahwa dia telah mengusulkan untuk menghentikan proyek e-KTP .
Mirvan Amir, mantan anggota Dewan Kamar, mengatakan bahwa dia telah menyarankan Yudhene untuk menghentikan proyek kartu identitas elektronik saat dia bersaksi melawan Terdakwa Setu Novanto. Proposal Mirvan dipresentasikan pada tahun 2010 di sebuah pertemuan informal di kediaman SBY di Cicama. Mirvan mengatakan Yudhoyono ingin melanjutkan proyek e-KTP karena pemilihan .
Setelah sidang, pengacara Firman Vijaya mengkonfirmasi adanya gangguan dari tokoh besar dan orang jangkung dalam kasus kartu identitas elektronik. Jaksa Agung Steinah Novanto juga menghubungkannya dengan pemenang pemilihan umum tahun 2009 .
SBY PANAS SERTA MENCURIGAI PENGACARA FIRMAN VIJAY DAN MIRVAN SETALAH PERTEMUAN DIPENGADILAN
Yudhoyono mencurigai bahwa kasus tersebut muncul dalam sebuah pertemuan antara pengacara Firman Vijay dan Mirvan di pengadilan. Ada sebuah pertemuan dimana banyak orang hadir, dan kemudian dia menduga bahwa dia adalah pendahulu pertunjukan di Aula Yang Tak Terduga .
Perang SBY berlanjut dengan polisi. SBY, yang didampingi istrinya Ani Yudhoyono, melapor dari Firman Vijay dari polisi Bareskrim. Laporan tersebut didaftarkan pada tanggal 6 Februari 2018 di LP / 187 / II / 2018 / Bareskrim.
SBY percaya bahwa Firman telah melanggar kewenangan pembelaan penghinaannya dalam kasus korupsi terkait dengan dokumen identitas.
Dalam laporan tersebut, SBY menuduh kata pelanggaran Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP tentang Fitnah dan Fitnah, serta UU ITE. Selain itu, Yudhoyono mengatakan untuk melaporkan penuntutan aparat penegak hukum. Yudhoyono dapat menggunakan laporannya melawan mantan Presiden PKC Antasari Azhar untuk tidak melakukan tindakan lebih lanjut .
Sbi anggota departemen hukum Ferdinand Khutekhan mengatakan bahwa Firman Vijaya memiliki inisiatif untuk mengembangkan kesaksian Mirwan Amir di pengadilan dan dibawa ke pengadilan. Ferdinand mengatakan bahwa Mirvan tidak pernah menyebutkan pria besar, seorang pria besar merayap masuk ke dalam proses .
Di media massa, Ferdinand mengatakan bahwa dalam kasus kartu identitas elektronik, Firman telah mempertanyakan masalah gangguan, karakter besar dan orang-orang besar. Firmman juga menghubungkannya dengan Pemilu 2009: "Kami menghargai dia untuk Mr. SJS," katanya. Dalam laporannya, SBY memberikan bukti berupa video dan berita dari media online. Ferdinand mengatakan, laporan tersebut dibuat untuk menghapus nama SBY.
Menanggapi perang SBY, pengacara Firman Wijaya mengakui pukulan tersebut dan menggambarkannya sebagai fitnah. Kata itu mengatakan bahwa dia mengatakan untuk melindungi kliennya dan memenuhi tugas seorang pengacara .
Kata itu mengatakan bahwa tidak ada hubungan pribadi dengan pertanyaan Mirvan Amir, yang dipresentasikan sebagai saksi. Firman mengatakan bahwa dia menghormati tindakan hukum SBS dan tidak memikirkan tindakan hukum terkait pelaporan ini .
Untuk Berita Pemerintahan Tanah Air Lainnya Klik Disini .
No comments:
Post a Comment