 |
| Dadupoker |
INDONEWS - Seperti yang anda ketahui seluruh pembaca setia ditanah air. Baru saja terjadi kejadian memalukan yang dilakukan seorang mahasiswa. Dimana kejadian ini terjadi pada saat Presiden Joko Widodo. Diundang oleh Kampus Universitas Indonesia ( UI ). Mahasiswa ini melakukan hal yang sepatasnya tidak bole dilakukan. Dikarenakan apa yang dilakukan ini tertuju langsung pada Seorang Presiden Republik Indonesia. Dan tindakan ini tidak boleh dilakukan baik dari mahasiswa atupun sampai pemilik beserta para dewannya sekalipun .
Presiden Joko Vidodo mengunjungi kampus Universitas Indonesia (MU) kemarin pagi. Jokowi, diundang untuk menghadiri Dies Natalis Universitas di 68 negara Indonesia (IU), sekaligus membuka Forum Nasional UI dalam kampanye UA Balairung .
Awalnya acara itu begitu damai. Jokowi bahkan mengucapkan terima kasih kepada UI karena telah menciptakan alumni terbaik yang sekarang memimpin dan mengisi kabinetnya.
"Ini menunjukkan bahwa orang cerdas dengan populasi intelektual, sumber perjuangan untuk pembangunan, sumber energi untuk maju Indonesia," Jelasnya Jokowi .
Tiba-tiba, Setelah selesai memberikan salam jokowi, seorang siswa duduk di tengah para tamu yang hadir. Dia mengambil kartu kuning di podium. Aksi mahasiswa ini dengan warna merah panjang, cepat diikuti oleh Paspampres. Paspaspres dengan cepat mendatangi mahasiswa yang kemudian dikenal sebagai Zaad Takwa. Ia adalah seorang mahasiswa di Jurusan Fisika FMIPA-UI. Paspampres segera meyakinkan dan membawanya keluar ruangan .
Menanggapi kejadian tersebut, juru bicara kepresidenan Johan Budi Sp mengatakan bahwa Jokowi tidak tersinggung pada Zaadit.
"Karena ada agenda yang benar dari awal untuk presiden yang bertemu dengan BEM UI setelah acara tersebut, namun acara tersebut dibatalkan karena aksinya," Tegasnya Johan .
Setelah pembukaan Forum Nasional, Jokowi menerima Presiden BEM UI 2018 pada acara yang telah dijadwalkan. Jokowi ingin mendengar informasi dari antarmuka pengguna BEM .
"Karena dia mengatakan sesuatu kepada Presiden BEM UI, tapi saya tidak tahu kapan dia melihat di sana, ada siswa yang memberikan Buku Kuning kepada Presiden." Kata Johan .
Mengenai kejadian tersebut, kasus SEMPOL BEM UI, Averous Noor Esa, menjelaskan aksi Zaadit di aula Aula Hall UI, yang menjadi bagian konsep pemberian kartu kuning yang diprakarsai oleh BEM UI .
Dia menjelaskan bagaimana cara memainkan permainan sepakbola dan memberi para pemain kartu kuning sebagai bentuk peringatan atas pelanggaran yang dilakukan olehnya. Sehubungan dengan jokowi, dia menyebutkan serangkaian pelanggaran yang dilakukan oleh seorang solois .
Secara terpisah, Zaadit sebagai aktor menyatakan niatnya untuk memberi Djokovi kartu kuning. Dia bertemu di Pusat Kegiatan Pelajar, Zaad Takwa mengatakan dan memberi presiden sebuah kartu kuning .
"Sebagai tindakan simbolis, untuk memperingatkan (presiden)," kata Zaadit .
Dia berani mengambil kardus kuning sehingga Presiden bisa mendengar suaranya dan mengenal sikap siswa. Sebagai presiden BEM dan siswa terakhir, Zaadit mengklaim telah mendapat dukungan dari fakultas BEM .
"Pada saat kita berada, kita memiliki dorongan presiden untuk tampil di antarmuka pengguna dan tidak harus begitu," katanya .
Dia mengatakan ada tiga hal yang perlu ditransfer ke presiden. Terutama pada suku Asmat di Papua, yang menelan korban, Yokovi dalam kasus ini tidak tahu apa-apa .
"Situasi ini harus segera diatasi dan berkontribusi pada pembangunan Papua tidak hanya infrastruktur, tapi juga penguatan masyarakat," Tegasnya .
Kedua, pertanyaan gubernur dipenuhi oleh jenderal polisi yang aktif. Menurutnya, ini tidak sesuai dengan hukum Polkada dan kepolisian.
"Sama seperti Dwifungsi, dan lagi dalam orde baru," Katanya .
Ini juga permen Ristecdiciti yang diyakini dapat menghambat pergerakan organisasi kemahasiswaan. "Organisasi antar universitas non universitas terancam (bubar)," Jelasnya Zaadit .
Bagaimana menurut anda para pembaca setia ditanah air. Menurut anda begitukah cara seorang mahasiswa di Universitas Indonesia. Salah satu universitas ternama mengungkapkan pendapatnya dengan Bapak Negara ?. Atau kita katakan orang nomor satu di seluruh Negara Indonesia ?. Terimakasih .
No comments:
Post a Comment